Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan perusahaan keamanan swasta AS, termasuk Xe Services LLC, sebelumnya dikenal sebagai Blackwater, yang berada di balik aksi terorisme di negara itu.
Pada konferensi pers di Kabul, Karzai mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan keamanan AS berada di balik ledakan yang telah merenggut nyawa para wanita dan anak-anak.
Presiden Afghanistan ini menambahkan bahwa perusahaan keamanan AS telah menyebabkan "ledakan dan terorisme" di berbagai bagian wilayah Afghanistan selama beberapa bulan terakhir.
Presiden Afghanistan mengatakan pemerintahannya bahkan tidak bisa membedakan antara ledakan bom yang dilakukan oleh perusahaan keamanan AS dan bom dari para pejuang Taliban.
"Bahkan kami tidak tahu berapa banyak dari ledakan ini adalah dilakukan oleh Taliban dan berapa banyak lainnya yang dilakukan oleh mereka (perusahaan keamanan AS)."
Blackwater telah terlibat dalam pembunuhan beberapa warga Afghanistan selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan keamanan swasta AS ini juga telah didakwa dengan jejak kasus hukum dan tuntutan hukum sipil, termasuk satu personilnya yang didakwa telah membunuh 17 warga sipil Irak selama baku tembak di Baghdad pada tahun 2007.
Sebelumnya pada bulan Juni, dilaporkan CIA mengakui bahwa Blackwater telah memuat bom di pesawat AS yang menargetkan pejuang Taliban di Pakistan.
Presiden Afghanistan juga menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan keamanan swasta Amerika yang korup dan telah memicu sembilan tahun perang di Afghanistan.
"Kesepakatan atas nama perusahaan keamanan swasta telah dipotong di lorong-lorong gedung pemerintah Amerika Serikat. Transaksi ini melibatkan 1,5 miliar dolar," katanya.
Karzai menuduh perusahaan keamanan menjalankan apa yang disebut mafia ekonomi berdasarkan kontrak yang bengkok.
"Uang, 1,5 miliar dolar, sedang didistribusikan di sana (di Amerika Serikat) kepada Blackwater."
Perkembangan ini datang pada saat Blackwater dikabarkan telah menerima kontrak lima tahun dengan Departemen pertahanan AS dengan nilai transaksi sampai dengan Rp 10 miliar untuk beroperasi di Afghanistan.
Pada bulan Agustus lalu, Karzai memerintahkan semua perusahaan keamanan untuk dibubarkan sebelum akhir tahun.
Beberapa diplomat dan pejabat militer mengatakan Karzai berada di bawah tekanan kuat untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.
Namun, Karzai mengatakan ia teguh dalam keputusannya untuk membubarkan perusahaan keamanan asing di negara itu meskipun adanya tekanan AS untuk mempertimbangkan kembali keputusannya tersebut.
Perusahaan-perusahaan swasta dikatakan bertugas untuk memberikan keamanan bagi para pejabat asing dan kedutaan besar serta proyek-proyek pembangunan di Afghanistan.
Karzai menyalahkan tentara bayaran ini atas banyaknya kematian warga sipil dan korupsi di wilayah Afghanistan yang bermasalah. (fq/prtv)
No comments:
Post a Comment