Dunia internasional terutama AS yang menuding Hizbullah sebagai dalang pembunuhan itu, menekan Libanon agar kasus pembunuhan Hariri dibawah ke pengadilan internasional PBB. Sementara Hizbullah menolak dituduh terlibat dan menuduh Israellah pelaku pembunuhan tersebut.
Syaikh Hassan Nasrallah menyerukan boikot sehari setelah insiden penyerangan oleh sejumlah perempuan Libanon terhadap dua penyelidik PBB dan seorang juru bahasa saat mereka datang ke sebuah klinik di selatan Beirut untuk meminta informasi dari dokter yang mengepalai klinik tersebut. Tiba-tiba sekitar 30 orang perempuan masuk ke klinik, mencaci maki tim PBB itu dan mengambil tas mereka.
Nasrallah tidak menyinggung soal insiden itu dalam seruan yang disampaikannya lewat siaran televisi, tapi ia membenarkan bahwa ada beberapa istri dan kerabat para komandan Hizbullah yang sedang berobat di klinik itu saat kejadian.
Terkait penyelidikan yang dilakukan Pengadilan Khusus PBB, Nasrallah mengatakan bahwa Libanon sedang berada pada titik yang sangat berbahaya. "Saya menyerukan seluruh orang Libanon, rakyat dan para politisi untuk memboikot pengadilan ini dan mengakhiri kerja sama dengan tim investigasi PBB," seru Nasrallah.
"Kerjasama lebih lanjut dengan pengadilan (PBB) sama artinya menentang perlawanan," tukasnya.
Ia juga mengatakan bahwa sejumlah anggota Hizbullah, baik laki-laki maupun perempuan, sudah diinterogasi terkait kasus pembunuhan Hariri. Ia menyarankan agar penyelidikan dilakukan oleh Libanon sendiri dan tidak melibatkan pihak asing termasuk PBB yang menurutnya hanya kepanjangan tangan dari agen-agen intelijen Israel.
"Setiap informasi yang didapat oleh tim investigasi pengadilan PBB akan disampaikan ke Israel," tandas Nasrallah.
AS Frustasi
Di sisi lain, AS menyiratkan rasa frustasinya menghadapi perlawanan Hizbullah, termasuk perlawanan dari Iran serta Suriah. Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice mengungkapkan bahwa negaranya masih memiliki kekhawatiran yang mendalam terhadap Hizbullah yang disebutnya kelompok yang destruktif dan mengganggu stabilitas di kawasan.
Rice juga menudng Suriah dan Iran telah menggerogoti kedaulatan dan membahayakan stabilitas dalam negeri Libanon. Dalam kasus pembunuhan Hariri, Suriah termasuk negara yang mempertanyakan netralitas pengadilan khusus PBB dalam kasus Hariri.
Awal bulan Oktober kemarin, Suriah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap 13 pejabat Libanon dan warga negara asing yang dianggap telah menyesatkan penyelidikan kasus tersebut. Diantara 13 nama itu adalah Saad Hariri--putra Rafiq Hariri--dan Detlev Mehlis, kepala investigasi PBB yang pertama. (ln/aljz/mol)
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/hizbullah-serukan-boikot-pengadilan-internasional-pbb-mengapa.htm
No comments:
Post a Comment