Gorbachev juga mengatakan bahwa AS tidak memiliki pilihan lain kecuali untuk menarik pasukannya jika ingin menghindari terjadinya Vietnam lain bagi pasukannya.
Pada saat ia menjadi pemimpin Soviet, ia menarik pasukannya dari Afghanistan lebih dari 20 tahun lalu setelah perang yang berlangsung selama 10-tahun.
Dia memuji Presiden Barack Obama untuk keputusannya yang akan mulai menarik pasukan pada tahun depan, namun mengatakan Amerika harus berjuang untuk keluar dari situasi konflik Afghanistan.
"Kemenangan adalah mustahil di Afghanistan. Obama sudah tepat berencana untuk menarik pasukan keluar dari sana. Tidak peduli betapa sulitnya hal itu," kata Gorbachev dalam sebuah wawancara dengan koresponden BBC Moskow, Steve Rosenberg.
Dia mengatakan sebelum Uni Soviet mundur dari Afghanistan, kesepakatan telah tercapai dengan Iran, India, Pakistan dan Amerika Serikat.
"Kami berharap Amerika akan mematuhi perjanjian yang telah kami sepakati bahwa Afghanistan harus netral, negara demokratis, yang akan memiliki hubungan baik dengan negara tetangga dan juga baik berhubungan baik dengan AS dan Uni Soviet.
"Amerika selalu mengatakan mereka mendukung hal ini, tapi pada saat yang sama mereka mengadakan pelatihan militan - sesuatu yang sama yang saat ini meneror Afghanistan dan lebih dari Pakistan," kata Gorbachev.
Karena itu, akan lebih sulit bagi AS untuk keluar dari situasi seperti ini.
"Tapi apa alternatifnya - mau jadi Vietnam lain? Mengirim setengah juta pasukan? Hal itu tetap tidak akan berhasil??."
Yang terbaik yang NATO bisa berharap untuk tercapai, katanya, adalah membantu negara itu bangkit kembali dan membangun kembali negara mereka sendiri setelah perang. (fq/bbc)
No comments:
Post a Comment