Sunday, November 21, 2010

Taliban Kontrol Setengah Wilayah Afghanistan dan Tidak Bisa Dikalahkan

Mullah Abdul Salam yang dijuluki sebagai "The Voice of Mullah Umar," pangeran dari gerakan Taliban Afghanistan mengatakan bahwa pasukan pendudukan asing tidak akan bisa mengalahkan Taliban, yang telah pulih sekarang dan lebih kuat dari sebelumnya.

Dan menegaskan bahwa Taliban telah mengontrol lebih dari 50 persen dari wilayah Afghanistan, mencatat bahwa tidak ada rekonsiliasi atau perundingan yang sedang berjalan dengan Taliban ataupun negosiasi.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar "Asyuruq Al-Awsath" Mullah Abdul Salam berkata: "Taliban tidak meminta perdamaian dengan Amerika atau pemerintah Karzai, dan permintaan terbaik yang Taliban inginkan sesuai dengan pengetahuan saya adalah pasukan asing harus semuanya keluar dari Afghanistan sebelum melangsungkan pembicaraan rekonsiliasi atau perundingan."

Mullah Abdul Salam juga menegaskan bahwa ia menolak keanggotaan komite rekonsiliasi yang dipimpin oleh Profesor Burhanuddin Rabbani, Presiden pemerintahan pertama pemerintahan "mujahidin Afghanistan" karena menurutnya komite bekerja hanya untuk meningkatkan popularitas Presiden Karzai dan kehadiran pasukan AS.

Terkait adanya peran mediasi yang dilakukan Saudi, Mullah Abdul Salam mengatakan: "Afghanistan menghargai mediasi Arab Saudi dan semua kepedulian mereka, tapi saya yakin bahwa mediasi Saudi tidak akan berhasil dengan Taliban, karena mereka tidak akan menerima adanya prekondisi."

Diungkapkan juga bahwa Taliban sejak tahun 2001 tidak mau menduduki posisi menteri atau bantuan dana atau berpartisipasi dalam pemerintahan Afghanistan, namun tujuan Taliban dengan tegas menginginkan adanya penarikan pasukan asing dari seluruh wilayah Afghanistan dan mewujudkan kemerdekaan Afghanistan yang menjunjung tinggi firman Allah dan menerapkan hukum-hukum Allah swt.(fq/imo)


http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mullah-abdul-salam-taliban-kontrol-50-wilayah-afghanistan-dan-tidak-bisa-dikalahkan.htm


No comments:

Post a Comment