Wednesday, October 27, 2010

Memangnya Mengapa Jika Iran Menyuap Pejabat Afghanistan?

Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Serapat-rapatnya menutup rahasia, pasti akan terbongkar pula. Itulah mungkin kondisi yang tepat menggambarkan suap Iran terhadap para pejabat Afghanistan. Tidak tanggung-tanggung, penyuapan yang dilakukan oleh Iran ini dibeberkan langsung oleh salah satu staf paling dekat dengan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai.

Pertanyaanya; siapa yang berada dalam posisi bahaya dengan "bermain"-nya Iran dalam konflik Afghanistan ini? Hanya satu tampaknya, yaitu dengan siapa tentara AS berperang: para pejuang Taliban. Karzai menyebut pembayaran itu sebagai "sesuatu yang normal," dan ia benar. Dalam kasus Afghanistan—dan mungkin kasus-kasus Iran lainnya, Iran berada dalam lingkaran sekutu AS. Apapun bunyi gembar-gembor permusuhan Iran terhadap AS yang selama tujuh tahun ini didengung-dengungkan oleh sang Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.

Perlu diingat satu hal bahwa pengaruh Iran di Afghanistan hanya bersifattradisional. Kedua negara memakai bahasa yang sama, sehingga mudah untuk Iran, misalnya, untuk menjadi sangat dekat dengan para pemimpin Herat dan provinsi Balkh yang padat penduduk, di sebelah barat dan utara negara itu. Sejak pertengahan 1990-an, Iran telah berusaha keras memberikan pengaruh luas di daerah ini.

Jadi, untuk apa sebenarnya uang dari Iran ini? Ini tampaknya merupakan uji coba langsung, seberapa besar uang bisa beroperasi di Afghanistan. Jika Anda ingin menyingkirkan pola semacam ini, Anda mungkin juga akan membebani Karzai—atau pemimpin Afghanistan lainnya, dalam hal ini karena ia tidak akan berkuasa satu jam lagi .

Satu kekhawatiran tentang pengaruh Iran di Irak karena Iran telah menciptakan keseimbangan kekuatan yang jomplang, belum lagi fakta bahwa Irak memiliki minyak. Di Afghanistan, kita bicara tentang permainan politik tingkat tinggi yang sangat rumit karena pengaruh kekuatan regional. Iran memiliki peran itu untuk bermain, dan akan terus memainkannya lama, bahkan setelah Amerika Serikat kehilangan minat terhadap Afghanistan. (sa/newsweek)

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/memangnya-mengapa-jika-iran-menyuap-pejabat-afghanistan.htm

No comments:

Post a Comment