Ribuan orang dilaporkan melakukan protes di Yordania dalam "hari kemarahan" pada hari Sabtu kemarin. Mereka melakukan protes terhadap kenaikan harga pangan dan pengangguran.
Beberapa menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Samir Rifai.
Pemerintah minggu lalu telah memangkas harga makanan tertentu dan bahan bakar, tetapi para pengunjuk rasa mengatakan masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan yang disebabkan oleh inflasi.
Yordan dijalankan oleh sebuah keluarga kerajaan, dan sebagian pihak yang setia kepada monarki. Raja Abdullah II, naik tahta pada tahun 1999, tampaknya jauh untuk bisa lolos dari murka para demonstran.
Namun, sejauh ini protes berlangsung damai dan tidak ada penangkapan. (sa/bbc)
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/efek-domino-mesir-yordan.htm
No comments:
Post a Comment