Pemuda dan kelompok-kelompok oposisi sebenarnya telah turun ke jalan-jalan ibukota, Sanaa, dan kota selatan Aden menuntut pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh , yang juga telah berkuasa selama hampir 32 tahun.
Dalam upaya untuk meredakan kerusuhan, Saleh sendiri mengumumkan pada tanggal 23 Januari kemarin bahwa ia telah memerintahkan pajak pendapatan dibagi dua dan memerintahkan pemerintah untuk mengendalikan harga bahan pokok.
Ia juga membantah tuduhan bahwa ia berencana untuk menyerahkan kekuasaan kepada anaknya, Ahmed.
Pemerintah Yaman juga merilis 36 orang yang dipenjara karena dianggap sebagai kerusuhan itu, termasuk aktivis Hak Asasi Manusia, Tawakul Karman.
Tetapi pada saat yang sama, sang presiden meningkatkan gaji pegawai negeri dan personil angkatan bersenjata. Langkah ini disinyalir untuk menjamin kesetiaan mereka. Polisi anti huru hara dan tentara telah dikerahkan di berbagai wilayah kunci. (sa/bbc)
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/efek-domino-mesir-yaman.htm
No comments:
Post a Comment