Saturday, September 17, 2011

Israel Curi Minyak dan Gas Palestina

Hidayatullah.com--Menteri Urusan Tembok dan Pemukiman Maher Ghnaim hari Jum'at (16/9) mengatakan bahwa Israel mencuri sumber-sumber daya alam Palestina di wilayah Tepi Barat.

Kepada Radio Suara Palestina, Ghnaim mengatakan, Israel menyedot gas dari ladang gas dan minyak bumi di desa Rantis, sebelah barat Ramallah.

Ladang minyak dan gas itu berlokasi di sepanjang tembok pembatas yang memisahkan Tepi Barat dengan Israel. Delapan puluh persen lahan di sekitar tembok adalah milik penduduk desa Rantis.

Menurut Ghanim, Israel melakukan pengeboran di sekitar tempat tersebut tanpa memberitahukan Otoristas Palestina lebih dulu. Tentara Zionis berjaga-jaga di sekitar tempat itu guna menghalangi penduduk sekitar mendekati ladang pengeboran.

Ladang minyak dan gas desa Rantis diperkirakan menyimpan 1,5 milyar barel minyak dan 1,7 milyar meterkubik gas alam.

Perusahaan minyak Israel, Givot Olam Oil Ltd, mengatakan bahwa pihaknya menemukan ladang minyak yang diberi nama Meged itu -- terbesar di Israel -- pada tahun 2001. Dari ladang tersebut perusahaannya dapat menghasilkan 1.000 barel minyak perhari dan akan meningkatkan produksinya bulan Nopember mendatang.

Pemerintah Zionis Israel mulai membangun tembok pembatas di sekitar ladang gas tersebut pada tahun 2002, dengan alasan mencegah warga Palestina masuk ke wilayah Israel yang akan melakukan serangan bom bunuh diri.

Tahun 2004, Mahkamah Internasional menetapkan bahwa tembok beton yang dibangun tersebut adalah ilegal dan memerintahkan Israel agar merobohkannya. Tapi tentu saja, Zionis menolak melaksanakan keputusan mahkamah itu.

Menurut pakar masalah pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, Khalil Tafakji, tembok yang didirikan Israel di desa Rantis itu memisahkan lahan pertanian subur milik rakyat Palestina dengan sumber-sumber air. Dengan adanya tembok, sumber air kini menjadi berada di sisi Israel.

Tidak hanya memisahkan warga Palestina dengan air, penduduk di sekitar tembok yang panjang membelah wilayah sekitarnya itu, mengisolasi penduduknya dari kota-kota sekitar seperti Tulkarim, Qalqilyah dan Yerusalem Timur. Mereka juga tidak dapat pergi ke rumah sakit di sekitar sana.

Tafakji mengatakan, sedikitnya 115 kota dan desa Palestina terisolasi akibat tembok-tembok pembatas yang didirikan Israel dan memisahkan penduduknya dari lahan mereka berikut sumber daya alamnya.

Pengeboran ladang minyak dan gas oleh Israel tersebut melanggar Perjanjian Oslo, yang ditandatangi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dengan Zionis Israel pada tahun 1993. Berdasakan perjanjian itu, semua eksplorasi atas sumber-sumber daya alam harus dikordinasikan dan dilakukan bersama antara Palestina dan Israel.*

http://hidayatullah.com/read/18894/17/09/2011/israel-curi-minyak-dan-gas-palestina.html

2 comments: