Sepuluh tahun setelah serangan 9/11, militansi Islam tetap menjadi ancaman global terhadap yang dunia yang bersatu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu kemarin (11/9).
"Hari ini, kami menandai tepat satu dekade sejak serangan teroris monumental di mana hampir 3.000 warga sipil tak berdosa dari berbagai negara dibunuh di New York dan Washington," kata sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu yang dikutip pada pertemuan kabinet mingguan.
"Serangan Al-Qaidah di Amerika Serikat menandai puncak dari gelombang serangan teroris, yang tetap berlanjut di Madrid, London, Bali dan Mumbai," kata Netanyahu.
"Perjuangan melawan terorisme Islam radikal, yang pada dasarnya, belum berakhir. Kita semua harus bersatu, negara-negara yang bercita-cita untuk hidup, tentu menghargai kehidupan, dan bertindak dalam upaya melawan hal ini. "
Pada bagain lain Presiden Israel Shimon Peres menulis surat kepada Presiden AS Barack Obama untuk mengungkapkan solidaritasnya kepada rakyat Amerika dan keluarga korban, pada peringatan 9/11, kantor Peres mengatakan.
"Orang-orang Israel telah berbagi dalam kegembiraan dengan rakyat Anda, dan menangis dengan Anda selama satu dekade yang lalu pada hari Amerika diserang," kata surat dari kantor Peres.
"Hari ini, kita kembali menundukkan kepala kita pada saat Amerika berduka atas hilangnya warga mereka.
"Tidak ada yang bisa menghancurkan kebebasan," surat Peres menyimpulkan.(fq/afp)
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/netanyahu-berduka-dengan-korban-9-11-tapi-tidak-untuk-korban-serangan-israel-di-gaza.htm
No comments:
Post a Comment